Kenali Gejala Kolesterol Tinggi dan Cara Menurunkannya

Author Profile
Ditulis oleh
Tim Medis Carepro
• 4 menit baca
Kenali gejala kolesterol tinggi seperti nyeri dada, kesemutan, dan mudah lelah. Temukan cara menurunkan kolesterol secara alami dan efektif.

Kolesterol tinggi merupakan salah satu kondisi kesehatan yang sering tidak disadari, karena gejalanya kerap muncul secara perlahan atau bahkan tidak terasa sama sekali. Padahal, kadar kolesterol yang berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah pembuluh darah lainnya. Penting bagi setiap orang, terutama usia dewasa dan lansia, untuk mengenali tanda-tanda awal kolesterol tinggi agar bisa segera melakukan tindakan pencegahan.

Melansir dari Mayo Clinic, kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi oleh hati dan juga dapat berasal dari makanan hewani seperti daging, telur, dan produk susu. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel sehat, tetapi jika kadarnya berlebihan, zat ini dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan (aterosklerosis).

Gejala Kolesterol Tinggi yang Perlu Diwaspadai

pexels.com

Kolesterol tinggi sering disebut sebagai silent killer karena tidak menunjukkan gejala jelas. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi sinyal peringatan:

1. Mudah Lelah dan Sering Pusing

Tumpukan kolesterol jahat (LDL) dapat menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, membuat suplai oksigen ke otak dan otot berkurang. Akibatnya, tubuh menjadi cepat lelah dan pusing, terutama setelah beraktivitas ringan.

2. Nyeri Dada atau Rasa Tertekan di Dada

Rasa nyeri di dada atau sesak napas bisa menjadi tanda adanya penyumbatan di pembuluh darah sekitar jantung. Kondisi ini dikenal sebagai angina, yang bisa menjadi indikasi awal penyakit jantung koroner akibat kolesterol tinggi.

3. Kesemutan di Tangan dan Kaki

Penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol juga dapat mengurangi aliran darah ke ekstremitas. Akibatnya, tangan dan kaki sering terasa kesemutan, mati rasa, atau dingin.

4. Muncul Benjolan Kuning di Kulit (Xanthelasma)

Beberapa orang dengan kolesterol tinggi mengalami penumpukan lemak di bawah kulit yang terlihat seperti benjolan kekuningan, terutama di sekitar kelopak mata, siku, atau lutut. Kondisi ini dikenal sebagai xanthelasma.

5. Gangguan Pencernaan

Kadar kolesterol yang tinggi juga bisa mengganggu fungsi empedu, sehingga menyebabkan perut terasa penuh, mual, dan kembung setelah makan makanan berlemak.

Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kolesterol tinggi, antara lain:

  1. Pola makan tinggi lemak jenuh, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan daging olahan.
  2. Kurang aktivitas fisik atau jarang berolahraga.
  3. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  4. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
  5. Faktor genetik, di mana seseorang mewarisi kondisi kolesterol tinggi dari orang tua.

Baca juga: Batu Ginjal pada Orang Dewasa, Kenali Ciri-ciri, Penyebab, & Cara Mengobati

Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi

pexels.com

Mengontrol kadar kolesterol tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga membutuhkan perubahan gaya hidup yang sehat dan konsisten. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

1. Ubah Pola Makan

Perbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Batasi makanan tinggi lemak jenuh seperti daging merah dan produk olahan susu penuh lemak. Mengutip Harvard Health Publishing, mengganti lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dari ikan, alpukat, dan kacang-kacangan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL.

2. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL). Jenis olahraga yang disarankan antara lain jalan cepat, berenang, bersepeda, atau yoga.

3. Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol

Merokok dapat menurunkan kadar HDL dan merusak pembuluh darah. Begitu juga dengan konsumsi alkohol berlebihan yang dapat meningkatkan trigliserida. Menghentikan kebiasaan ini dapat memperbaiki kesehatan jantung secara signifikan.

4. Kelola Stres dengan Baik

Stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau melakukan aktivitas yang disukai untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik.

5. Konsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter

Jika kadar kolesterol sudah terlalu tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat seperti statin atau niacin. Penggunaan obat ini harus disertai pemantauan rutin untuk memastikan efektivitas dan mencegah efek samping.

Baca juga: Asam Lambung Kronis: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Tips untuk Mencegah Kolesterol Tinggi

  1. Lakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin, minimal setiap 6–12 bulan sekali.
  2. Hindari makanan olahan dan tinggi gula.
  3. Minum cukup air putih untuk membantu metabolisme tubuh.
  4. Tidur cukup dan jaga berat badan ideal.

FAQ tentang Kolesterol Tinggi

1. Apakah kolesterol tinggi bisa disembuhkan?
Kolesterol tinggi bisa dikendalikan dengan perubahan gaya hidup sehat dan pengobatan teratur. Meski tidak sepenuhnya sembuh permanen, kadar kolesterol dapat dijaga agar tetap normal.

2. Kapan waktu terbaik untuk memeriksa kolesterol?
Idealnya, pemeriksaan dilakukan saat kondisi tubuh sedang sehat dan belum makan (puasa 9–12 jam sebelumnya) untuk mendapatkan hasil yang akurat.

3. Apakah semua lemak berbahaya bagi tubuh?
Tidak. Lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada ikan salmon, kacang almond, dan minyak zaitun justru bermanfaat untuk meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Butuh Bantuan Profesional Berpengalaman? Percayakan CarePro

Menjaga kadar kolesterol tetap normal merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit jantung dan menjaga kesehatan tetap optimal.

Jika Anda atau anggota keluarga memiliki kondisi kolesterol tinggi dan membutuhkan perawatan khusus di rumah, gunakan layanan carepro.id untuk menemukan perawat profesional yang siap membantu pemantauan kesehatan dan perawatan pasien dengan aman dan nyaman.

Catatan: Artikel ini disusun untuk memberikan informasi umum dan bukan pengganti konsultasi medis. Untuk penanganan masalah kesehatan spesifik, silakan konsultasi langsung dengan dokter.