Asam Lambung Kronis: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Author Profile
Ditulis oleh
Tim Medis Carepro
• 5 menit baca
Asam lambung kronis bisa sebabkan nyeri dada dan gangguan tidur. Kenali penyebab, gejala, dan pengobatan efektifnya bersama CarePro.

Asam lambung kronis atau gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan kondisi ketika asam dari lambung terus naik ke kerongkongan dalam jangka panjang. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di dada, nyeri ulu hati, hingga iritasi pada tenggorokan. Bila dibiarkan, asam lambung kronis dapat mengganggu aktivitas harian bahkan menimbulkan komplikasi serius pada sistem pencernaan.

Melansir dari Cleveland Clinic, GERD tergolong penyakit kronis karena memerlukan penanganan jangka panjang. Penderitanya sering kali merasakan gejala berulang meski sudah mengonsumsi obat. Karena itu, penting untuk mengenali penyebab, gejala, dan cara penanganannya agar kondisi ini tidak semakin parah.

Penyebab Asam Lambung Kronis

pexels.com

Asam lambung kronis biasanya terjadi akibat melemahnya katup bawah kerongkongan (lower esophageal sphincter/LES). Katup ini berfungsi menutup saluran antara lambung dan kerongkongan setelah makanan masuk. Bila melemah, asam lambung bisa naik ke atas dan menyebabkan iritasi.

Beberapa penyebab umum asam lambung kronis antara lain:

1. Pola makan tidak sehat

Konsumsi makanan berlemak, pedas, asam, cokelat, atau kafein secara berlebihan dapat memicu produksi asam lambung berlebih. Begitu pula kebiasaan makan terlalu cepat atau langsung berbaring setelah makan.

2. Obesitas

Kelebihan berat badan memberi tekanan ekstra pada perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Menurut Mayo Clinic, penurunan berat badan dapat secara signifikan mengurangi gejala GERD kronis.

3. Stres dan kelelahan

Stres berkepanjangan dapat memperburuk produksi asam lambung dan mengganggu pergerakan sistem pencernaan. Inilah sebabnya penderita GERD sering mengalami gejala lebih parah saat stres atau kurang tidur.

4. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

Nikotin dan alkohol dapat melemahkan fungsi LES, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Selain itu, kedua zat ini juga dapat mengiritasi dinding lambung.

5. Efek samping obat

Beberapa jenis obat seperti aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah dapat mengiritasi lambung dan memperparah refluks asam.

Gejala Asam Lambung Kronis

Gejala utama asam lambung kronis biasanya terasa di dada atau tenggorokan. Namun, karena berlangsung lama, gejalanya bisa bervariasi dan sering disalahartikan sebagai penyakit jantung atau gangguan pernapasan.

Gejala yang umum meliputi:

  1. Nyeri ulu hati atau sensasi terbakar di dada, terutama setelah makan
  2. Rasa pahit atau asam di mulut
  3. Sering bersendawa
  4. Mual dan muntah
  5. Gangguan menelan (disfagia)
  6. Batuk kering kronis atau suara serak, terutama di pagi hari
  7. Tidur tidak nyenyak akibat asam lambung naik saat berbaring

Jika gejala muncul lebih dari dua kali seminggu, besar kemungkinan Anda mengalami GERD kronis dan perlu pemeriksaan medis lebih lanjut.

Faktor Risiko Asam Lambung Kronis

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami asam lambung kronis antara lain:

  1. Usia di atas 40 tahun
  2. Berat badan berlebih
  3. Kebiasaan makan sebelum tidur
  4. Kehamilan
  5. Riwayat keluarga dengan gangguan lambung
  6. Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang

Mengetahui faktor risiko ini membantu Anda melakukan pencegahan lebih dini sebelum gejalanya semakin parah.

Baca juga: Cara Memperbaiki Postur Badan Bungkuk yang Aman Dilakukan

Cara Mengatasi Asam Lambung Kronis

pexels.com

Menangani asam lambung kronis tidak cukup hanya dengan mengonsumsi obat. Perubahan gaya hidup dan pola makan juga berperan penting untuk mencegah kekambuhan. Berikut beberapa cara efektif yang bisa dilakukan:

1. Perubahan Pola Makan

  1. Hindari makanan pemicu seperti pedas, berlemak, dan asam.
  2. Konsumsi makanan dalam porsi kecil tetapi lebih sering.
  3. Jangan langsung berbaring setelah makan; beri jeda minimal 2–3 jam.
  4. Perbanyak konsumsi sayuran hijau, pisang, oatmeal, dan air putih.

Langkah-langkah sederhana ini dapat membantu menstabilkan produksi asam dan memperbaiki sistem pencernaan.

2. Mengelola Stres

Teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam terbukti efektif menurunkan kadar stres dan mengurangi gejala GERD. Jika stres sangat berat, pertimbangkan konseling atau terapi psikologis.

3. Mengontrol Berat Badan

Menjaga berat badan ideal membantu mengurangi tekanan pada lambung. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang secara rutin, terutama bagi penderita yang mengalami obesitas.

4. Menghindari Rokok dan Alkohol

Berhenti merokok dan membatasi alkohol dapat memperbaiki fungsi LES serta mencegah iritasi lambung. Ini adalah langkah penting bagi penderita asam lambung kronis.

5. Pengobatan Medis

Dokter biasanya meresepkan obat antasida, penghambat H2, atau inhibitor proton pump (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung. Pada kasus berat, mungkin diperlukan prosedur bedah seperti fundoplikasi untuk memperkuat katup LES.

Baca juga: Sakit Pinggang dan Saraf Kejepit, Apa Bedanya?

Tips Tambahan untuk Penderita Asam Lambung Kronis

  1. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi 15–20 cm untuk mencegah refluks saat malam.
  2. Gunakan pakaian longgar, hindari tekanan di area perut.
  3. Jangan menunda makan terlalu lama karena perut kosong bisa meningkatkan produksi asam.
  4. Catat makanan yang memicu gejala agar bisa dihindari di kemudian hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami nyeri dada hebat, muntah darah, atau berat badan turun drastis tanpa sebab jelas. Ini bisa menjadi tanda komplikasi serius seperti luka pada kerongkongan, striktur esofagus, atau bahkan Barrett’s esophagus, kondisi prapenyakit yang dapat berkembang menjadi kanker.

Butuh Bantuan Profesional? Percayakan CarePro (Siap Melayani Anda 24 Jam)

Asam lambung kronis adalah gangguan pencernaan yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara penanganannya, Anda bisa mengendalikan penyakit ini lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup.

Jika Anda atau anggota keluarga membutuhkan bantuan perawatan harian, terutama bagi penderita GERD yang sulit beraktivitas, Anda bisa menggunakan aplikasi CarePro untuk menemukan perawat live in profesional yang siap membantu pemantauan kondisi pasien di rumah dengan aman dan nyaman.

Catatan: Artikel ini disusun untuk memberikan informasi umum dan bukan pengganti konsultasi medis. Untuk penanganan masalah kesehatan spesifik, silakan konsultasi langsung dengan dokter.