Batu Ginjal pada Orang Dewasa, Kenali Ciri-ciri, Penyebab, & Cara Mengobati

Author Profile
Ditulis oleh
Tim Medis Carepro
• 4 menit baca
Batu ginjal pada orang dewasa dapat disebabkan oleh dehidrasi dan pola makan tidak sehat. Kenali gejala, penyebab, dan cara mengobatinya di sini.

Batu ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang cukup sering dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini terjadi ketika terbentuk endapan keras dari mineral dan garam di dalam ginjal. Awalnya, batu tersebut mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun seiring bertambahnya ukuran atau saat batu bergerak ke saluran kemih, gejalanya bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Melansir dari Mayo Clinic, batu ginjal dapat terbentuk akibat berbagai faktor, mulai dari dehidrasi, pola makan tinggi garam, hingga riwayat keluarga. Karena itu, penting bagi setiap orang dewasa untuk mengenali gejala, penyebab, dan cara mengobati batu ginjal agar dapat melakukan pencegahan sejak dini.

Penyebab Batu Ginjal pada Orang Dewasa

pexels.com

Batu ginjal terbentuk ketika kadar zat tertentu seperti kalsium, oksalat, dan asam urat menjadi terlalu tinggi dalam urine. Berikut beberapa penyebab umum yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami batu ginjal:

  1. Dehidrasi kronis – Kurangnya asupan air menyebabkan urine menjadi pekat, sehingga zat-zat pembentuk batu lebih mudah mengkristal.
  2. Konsumsi garam dan protein hewani berlebihan – Asupan natrium dan protein hewani yang tinggi dapat meningkatkan kadar kalsium dan asam urat dalam urine.
  3. Riwayat keluarga atau genetika – Jika salah satu anggota keluarga pernah mengalami batu ginjal, risiko Anda juga meningkat.
  4. Kegemukan atau obesitas – Menurut penelitian, obesitas dapat mengubah keseimbangan asam dalam urine dan memicu terbentuknya batu.
  5. Penyakit tertentu – Seperti infeksi saluran kemih kronis, hiperparatiroidisme, atau gangguan metabolisme.

Ciri-ciri atau Gejala Batu Ginjal

Gejala batu ginjal biasanya muncul saat batu mulai bergerak di dalam ginjal atau saluran kemih. Beberapa tanda yang umum dialami antara lain:

  1. Nyeri tajam pada punggung, pinggang, atau perut bagian bawah.
  2. Rasa nyeri yang datang dan pergi, intensitasnya bisa berubah-ubah.
  3. Urine berwarna merah muda, cokelat, atau keruh.
  4. Rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
  5. Frekuensi buang air kecil meningkat, namun sering kali tidak tuntas.
  6. Mual, muntah, dan demam jika disertai infeksi.

Jika gejala tersebut muncul, segera lakukan pemeriksaan medis untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Faktor Risiko Batu Ginjal

Selain penyebab utama, beberapa faktor dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena batu ginjal, antara lain:

  1. Usia di atas 30 tahun.
  2. Kurang minum air putih setiap hari.
  3. Diet tinggi oksalat (misalnya dari bayam, cokelat, atau teh hitam).
  4. Gaya hidup sedentari atau jarang berolahraga.
  5. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik atau suplemen kalsium berlebih.

Baca juga: Perawatan Pasca Operasi Batu Empedu agar Cepat Pulih

Cara Mengobati Batu Ginjal pada Orang Dewasa

pexels.com

Penanganan batu ginjal tergantung pada ukuran, lokasi, dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan:

1. Minum Air Putih Lebih Banyak

Meningkatkan asupan cairan membantu melarutkan zat-zat pembentuk batu dan mempermudah batu keluar secara alami melalui urine. Disarankan minum setidaknya 2–3 liter air per hari, kecuali ada kondisi medis tertentu yang membatasi cairan.

2. Terapi Obat-obatan

Dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu meluruhkan batu ginjal kecil, mengurangi rasa sakit, atau mencegah pembentukan batu baru. Misalnya obat tiazid untuk menurunkan kadar kalsium dalam urine, atau allopurinol untuk menekan asam urat.

3. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)

Prosedur ini menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil agar bisa keluar lewat urine. ESWL efektif untuk batu berukuran sedang tanpa perlu operasi besar.

4. Ureteroskopi

Jika batu terlalu besar atau terjebak di saluran kemih, dokter dapat menggunakan alat ureteroskop untuk menghancurkan dan mengeluarkannya melalui prosedur minimal invasif.

5. Pembedahan (Percutaneous Nephrolithotomy)

Untuk batu ginjal berukuran besar atau kompleks, diperlukan tindakan bedah untuk mengangkat batu secara langsung. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan sayatan kecil di punggung.

Baca juga: Asam Lambung Kronis: Penyebab, Gejala & Pengobatan

Tips Mencegah Batu Ginjal Kambuh

  1. Cukupi kebutuhan cairan setiap hari.
  2. Kurangi konsumsi garam dan protein hewani.
  3. Batasi makanan tinggi oksalat seperti bayam, cokelat, dan kacang.
  4. Perbanyak buah dan sayur yang kaya sitrat (seperti jeruk dan lemon).
  5. Rutin memeriksakan kondisi ginjal terutama jika pernah mengalami batu sebelumnya.

FAQ seputar Batu Ginjal pada Orang Dewasa

1. Apakah batu ginjal bisa sembuh tanpa operasi?
Ya, batu ginjal kecil (kurang dari 5 mm) biasanya dapat keluar sendiri melalui urine dengan bantuan peningkatan asupan cairan dan obat pereda nyeri.

2. Apakah batu ginjal bisa kambuh?
Bisa. Sekitar 50% penderita batu ginjal mengalami kekambuhan dalam waktu 5–10 tahun jika tidak menerapkan pola hidup sehat.

3. Apa yang terjadi jika batu ginjal tidak diobati?
Batu ginjal yang dibiarkan dapat menyebabkan infeksi, kerusakan ginjal, atau penyumbatan aliran urine yang berujung pada gagal ginjal.

4. Apakah air kelapa membantu mengatasi batu ginjal?
Beberapa penelitian menunjukkan air kelapa dapat membantu mencegah kristalisasi batu, namun tetap harus dibarengi dengan pola makan dan hidrasi yang baik.

Butuh Bantuan Profesional? Percayakan CarePro

Batu ginjal bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat. Jika Anda atau anggota keluarga membutuhkan bantuan perawatan pasca operasi batu ginjal atau pengawasan intensif di rumah, gunakan aplikasi CarePro untuk menemukan perawat home live in profesional yang siap membantu proses pemulihan dengan aman dan nyaman.

Catatan: Artikel ini disusun untuk memberikan informasi umum dan bukan pengganti konsultasi medis. Untuk penanganan masalah kesehatan spesifik, silakan konsultasi langsung dengan dokter.