Apa itu Bisul? Penyebab dan Gejala yang Perlu Diketahui
Content Writer | Carepro.co.id
Daftar Isi
Bisul adalah infeksi kulit yang sering kali muncul sebagai benjolan merah dan menyakitkan yang berisi nanah.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, dan meskipun tampak sepele, bisul dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup signifikan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama bisul, gejala yang harus diwaspadai, serta berbagai cara efektif untuk mengobatinya.
Apa itu Bisul?
Melansir Mayo Clinic, Bisul adalah benjolan berisi nanah yang menyakitkan yang terbentuk di bawah kulit Anda ketika bakteri menginfeksi dan meradang satu atau lebih folikel rambut Anda.
Staphylococcus aureus, adalah nama bakteri yang menyebabkan bisul sehingga terjadi pembentukan benjolan merah yang menyakitkan dan berisi nanah di bawah permukaan kulit Anda.
Seiring waktu, benjolan ini dapat membesar dan menjadi lebih nyeri saat nanah berkumpul di dalamnya.
Bisul sering kali muncul di area tubuh yang sering mengalami gesekan atau berkeringat, seperti leher, wajah, ketiak, paha, dan bokong.
Kabar baiknya, meskipun bisul bisa muncul pada siapa saja, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, diabetes, atau kondisi kulit tertentu lebih rentan terhadap infeksi ini.
Biasanya, bisul akan pecah dan mengeluarkan nanah dalam beberapa hari hingga minggu, dan kemudian sembuh dengan sendirinya.
Namun, dalam beberapa kasus, diperlukan perawatan medis untuk mencegah komplikasi atau penyebaran infeksi.
Jadi, jika Anda terkena infeksi ini dan tidak sembuh dalam beberapa minggu, melakukan pemeriksaan ke dokter adalah keputusan yang tepat.
Gunakan aplikasi CarePro dalam mendapatkan layanan kesehatan atau menemukan dokter profesional untuk memeriksa keadaan Anda.
CarePro memiliki mitra tenaga medis bersertifikasi, sehingga Anda tidak perlu ragu tentang kualitas layanan yang diberikan.
Baca juga: Luka Infeksi: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Penyebab Bisul
Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Staphylococcus aureus, yang biasanya hidup di permukaan kulit dan dalam hidung tanpa menimbulkan masalah.
Namun, ketika bakteri ini masuk ke dalam kulit melalui luka kecil, goresan, atau folikel rambut yang tersumbat, infeksi bisa terjadi dan menyebabkan bisul.
Melansir Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena bisul:
Kebersihan Diri
Kurangnya kebersihan dapat menyebabkan penumpukan bakteri di kulit, meningkatkan kemungkinan infeksi.
Kontak Langsung dengan Penderita
Bersentuhan dengan orang yang memiliki bisul atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi bakteri Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyebaran infeksi.
Sistem Kekebalan Tubuh Lemah
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau mereka yang sedang menjalani pengobatan imunosupresif, lebih rentan terhadap infeksi kulit.
Kondisi Kulit Tertentu
Penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis dapat merusak integritas kulit, memudahkan bakteri masuk dan menyebabkan infeksi.
Gesekan atau Tekanan pada Kulit
Area kulit yang sering mengalami gesekan atau tekanan, seperti paha, ketiak, dan bokong, lebih rentan terhadap bisul.
Nutrisi yang Buruk dan Stres
Pola makan yang buruk dan stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi.
Gejala Bisul
Gejala bisul umumnya berkembang secara bertahap dan dapat dikenali melalui beberapa tahapan.
Better Health menjelaskan gejala yang biasa muncul saat seseorang mengalami bisul, seperti:
- Benjolan Merah dan Nyeri
Tahap awal bisul ditandai dengan munculnya benjolan merah yang terasa nyeri dan hangat saat disentuh. Benjolan ini biasanya berukuran kecil, namun bisa terus membesar seiring waktu.
- Pembengkakan
Area di sekitar benjolan bisa menjadi bengkak dan semakin merah. Pembengkakan ini disebabkan oleh peradangan di jaringan kulit yang terinfeksi.
- Pembentukan Nanah
Seiring berkembangnya infeksi, nanah mulai terkumpul di dalam benjolan. Ini menyebabkan pusat bisul menjadi lebih lunak dan kuning atau putih di bagian tengahnya.
- Rasa Nyeri yang Meningkat
Nyeri biasanya semakin meningkat saat nanah terkumpul dan tekanan dalam bisul meningkat. Nyeri ini bisa menjadi sangat intens, terutama ketika bisul berada di area yang sensitif atau sering tergesek.
- Demam dan Malaise
Dalam kasus yang lebih parah, seseorang bisa mengalami demam, merasa lelah, dan tidak enak badan secara umum. Ini menunjukkan bahwa infeksi mungkin telah menyebar lebih luas di dalam tubuh.
- Pecahnya Bisul
Akhirnya, bisul bisa pecah secara alami, mengeluarkan nanah dan mengurangi tekanan serta nyeri. Setelah bisul pecah, luka akan mulai sembuh, namun penting untuk menjaga area tersebut tetap bersih untuk mencegah infeksi ulang.
- Pembentukan Kerak
Setelah bisul pecah dan nanah keluar, luka akan mulai mengering dan membentuk kerak. Proses penyembuhan ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada ukuran dan kedalaman bisul.
Mengenali gejala bisul sejak dini memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif, mencegah komplikasi lebih lanjut dan penyebaran infeksi.
Jika bisul tidak menunjukkan tanda-tanda penyembuhan atau disertai gejala berat seperti demam tinggi, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis.
Unduh aplikasi CarePro di Playstore atau App Store, dan rasakan kemudahan mendapatkan layanan kesehatan seperti telekonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Baca juga: 7 Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Terjadi
Penutup
Memahami apa itu bisul, penyebabnya, dan gejala yang perlu diwaspadai adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit.
Kebersihan diri yang baik, menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, dan menghindari kontak dengan sumber infeksi adalah beberapa cara efektif untuk mencegah bisul.
Jika bisul muncul, pengobatan awal yang tepat dapat mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika bisul tidak kunjung sembuh atau menunjukkan tanda-tanda infeksi serius. Dan, CarePro siap membantu Anda dalam mendapatkan layanan kesehatan dengan cepat dan tepat.
Referensi
Mayo Clinic. Boils and carbuncles. Diakses pada 6 Juni 2024
Cleveland Clinic. Boils & Carbuncles. Diakes pada 6 Juni 2024
Better Health. Boils. Diakses pada 6 Juni 2024