Luka Infeksi: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Jese Leos

Content Writer | Carepro.co.id

Luka sendiri dapat bervariasi, salah satu yang sering terjadi adalah luka infeksi. Untuk memahami lebih lengkap mengenai luka infeksi, mari kita jelajahi gejala, penyebab, perawatan, dan pencegahan yang tepat pada artikel CarePro berikut ini.

Setiap orang pasti pernah mengalami luka. Luka adalah kerusakan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti trauma fisik, luka bakar, atau prosedur medis. Luka sendiri dapat bervariasi, salah satu yang sering terjadi adalah luka infeksi.

Untuk memahami lebih lengkap mengenai luka infeksi, mari kita jelajahi gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan yang tepat pada artikel CarePro berikut ini.

Baca juga: Pahami 5 Jenis Perban Luka yang Tepat untuk Penanganan Luka

Apa itu Luka Infeksi

Luka infeksi adalah kondisi di mana luka terbuka atau terbuka ke lingkungan eksternal terinfeksi oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme patogen masuk ke dalam luka dan mulai berkembang biak di dalam jaringan yang rusak. Ini bisa terjadi pada luka goresan sehari-hari atau luka operasi yang lebih serius.

Luka yang terinfeksi dapat menyebabkan peradangan, peningkatan drainase dari luka, serta gejala seperti kemerahan, bengkak, nyeri, dan demam. Penanganan yang tepat diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dan memastikan penyembuhan yang optimal.

Gejala Luka Infeksi

Gejala luka infeksi dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksinya. Beberapa gejala umum meliputi:

  1. Kemerahan (Eritema): Kulit di sekitar luka menjadi kemerahan. Hal ini disebabkan oleh peradangan karena respons tubuh terhadap infeksi. Kemerahan dapat terjadi di sekitar tepi luka atau menyebar ke area yang lebih luas.
  2. Pembengkakan (Edema): Daerah sekitar luka mengalami pembengkakan atau penumpukan cairan. Pembengkakan terjadi karena peradangan dan peningkatan aliran darah ke area yang terinfeksi.
  3. Rasa Panas (Kalor): Kulit di sekitar luka terasa hangat atau panas saat disentuh. Hal ini merupakan tanda peradangan aktif dan peningkatan suhu tubuh lokal.
  4. Nyeri (Dolor): Rasa sakit di sekitar luka yang lebih intens dari biasanya. Nyeri bisa bersifat terus-menerus atau terjadi saat menyentuh atau menggunakan bagian yang terinfeksi.
  5. Keluar Cairan (Purulen atau Pus): Cairan purulen, yang berwarna kuning atau hijau, dapat keluar dari luka. Ini merupakan tanda adanya infeksi bakteri dan penumpukan nanah.

Baca juga: Mengenal Metode Modern "Foam Dressing" untuk Perawatan Luka

Penyebab Luka Infeksi

Selain gejala, ada beberapa faktor penyebab terjadinya luka infeksi, seperti:

  1. Kontaminasi bakteri: Bakteri dapat masuk ke dalam luka melalui berbagai cara, seperti kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, luka terbuka yang tidak tertutup, atau penggunaan alat medis yang tidak steril.
  2. Kurangnya perawatan luka yang tepat: Perawatan luka yang tidak adekuat, seperti kurangnya pembersihan luka secara berkala, penggunaan perban yang tidak bersih, atau kurangnya penggunaan antibiotik jika diperlukan, dapat meningkatkan risiko infeksi.
  3. Kondisi kesehatan yang mempengaruhi penyembuhan: Kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, obesitas, atau penurunan sistem kekebalan tubuh dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
  4. Luka yang terpapar lingkungan yang tidak bersih: Luka yang terbuka dan terpapar lingkungan yang kotor, seperti tanah atau air yang terkontaminasi, memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi.
  5. Trauma atau cedera yang parah: Luka akibat trauma atau cedera yang parah sering kali terkontaminasi oleh bakteri dari permukaan kulit atau lingkungan sekitarnya.

Pengobatan Luka Infeksi

Pengobatan luka infeksi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut ini ada beberapa langkah penting yang digunakan untuk mengobati luka infeksi, diantaranya:

  1. Pembersihan luka. Bersihkan luka dengan lembut menggunakan larutan saline atau larutan antiseptik untuk menghilangkan kotoran dan bakteri. Jangan gunakan alkohol atau hidrogen peroksida karena dapat merusak jaringan.
  2. Penggunaan antibiotik. Jika infeksi sudah terjadi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik topikal atau oral untuk membantu memerangi infeksi.
  3. Penutup luka. Tutup luka dengan perban atau penutup steril untuk melindungi dari kontaminasi lingkungan dan mempromosikan penyembuhan yang optimal.
  4. Pengurangan tekanan. Jika luka tekanan, pastikan untuk mengurangi tekanan pada area tersebut dengan memindahkan posisi pasien secara teratur atau menggunakan bantalan tekanan rendah.
  5. Perawatan tambahan. Dalam beberapa kasus, terapi oksigen hiperbarik atau debridemen (pengangkatan jaringan mati) mungkin diperlukan tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kondisi pasien.

Baca juga: Ini Cara Perawatan Luka di Rumah yang Tepat dan Efektif

Pencegahan Luka Infeksi

Perawatan luka infeksi melibatkan langkah-langkah penting untuk mengatasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Berikut adalah beberapa langkah yang biasanya dilakukan:

  1. Pembersihan luka: Luka harus dibersihkan secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran, jaringan mati, dan bakteri. Ini dapat dilakukan dengan larutan saline atau larutan antiseptik yang direkomendasikan oleh profesional medis.
  2. Debridemen: Jika terdapat jaringan mati atau nekrosis, proses debridemen mungkin diperlukan untuk menghilangkan jaringan yang tidak sehat dan mempromosikan pertumbuhan jaringan baru.
  3. Penggunaan antibiotik: Dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang terjadi. Antibiotik dapat diberikan secara topikal, oral, atau intravena tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
  4. Penggunaan perban atau penutup luka: Luka harus ditutup dengan perban atau penutup luka steril untuk melindungi dari kontaminasi lingkungan dan mempromosikan penyembuhan yang optimal.
  5. Perawatan tambahan: Dalam kasus infeksi yang parah atau kronis, perawatan tambahan seperti terapi oksigen hiperbarik, penggunaan larutan antiseptik khusus, atau penanganan spesialis oleh dokter bedah mungkin diperlukan.

Dengan memperhatikan langkah-langkah pencegahan dan merawat luka secara adekuat, risiko terjadinya luka infeksi dapat diminimalkan, dan proses penyembuhan dapat dipercepat. Dengan demikian, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat jika mengalami luka infeksi atau gejala yang mencurigakan.

CarePro dapat membantu Anda untuk mendapatkan pemeriksaan luka infeksi di rumah dengan aman dan nyaman melalui layanan dokter visit. Anda juga dapat melakukan konsultasi dokter online terlebih dahulu untuk melakukan langkah perawatan selanjutnya.

Layanan Telekonsultasi CarePro siap membantu Anda dengan konsultasi nyaman di rumah. Download aplikasi CarePro secara gratis untuk pesan layanan kesehatan yang Anda butuhkan hari ini. Tim medis kami siap membantu keluhan Anda!


REFERENSI

Armstrong, D.G., & Wrobel, J. (2016). Diabetic Foot Infections: Stepwise Medical and Surgical Management. Springer. Diakses pada 20 Mei 2024.

Dinh, T., & Veves, A. (2018). Emerging Infectious Diseases of the Foot. Springer. Diakses pada 20 Mei 2024.

Edmiston Jr, C.E., & Daeschlein, G. (2018). Antimicrobial and Antiseptic Technologies for Wound Care. CRC Press. Diakses pada 20 Mei 2024.

Cutting, K.F., & Harding, K.G. (2010). Criteria for Identifying Wound Infection - Revisited. Ostomy Wound Management, 56(4), 38–49. Diakses pada 20 Mei 2024.

National Institute for Health and Care Excellence. (2016). Wound infection: prevention and treatment. Diakses pada 20 Mei 2024.

World Health Organization. (2016). Global Guidelines for the Prevention of Surgical Site Infection. Diakses pada 20 Mei 2024.

Logo Carepro ID

Carepro merupakan perusahaan teknologi yang bergerak dibidang kesehatan yang membantu banyak pengguna jasa untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah dengan mudah, nyaman dan juga cepat.

© Copyright 2024 PT Insan Teknologi Persada