7 Tanda Skizofrenia Paranoid yang Perlu Diwaspadai

Jese Leos

Content Writer | Carepro.co.id

Skizofrenia paranoid adalah salah satu bentuk gangguan mental yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.  Simak beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan seseorang mengalami skizofrenia paranoid

Skizofrenia paranoid adalah salah satu bentuk gangguan mental yang mempengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Orang yang mengalami skizofrenia paranoid cenderung mengalami gejala-gejala tertentu yang membuat mereka merasa dianiaya atau diawasi secara konstan. 

Tanda-Tanda Skizofrenia Paranoid

Berikut adalah beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan seseorang mengalami skizofrenia paranoid, diantaranya:

1. Halusinasi auditori

Penderita skizofrenia paranoid mungkin mengalami halusinasi auditori, yaitu mendengar suara-suara yang sebenarnya tidak ada. Suara-suara ini seringkali meresahkan dan bisa menjadi pengaruh negatif dalam hidup mereka.

2. Gangguan pikiran

Pada skizofrenia paranoid, pola pikiran seseorang bisa terganggu, membuat mereka kesulitan untuk berkonsentrasi, berbicara, atau berpikir logis. Mereka mungkin merasa bahwa pikiran mereka dijauhi atau dicuri oleh pihak lain.

3. Waham

Orang dengan skizofrenia paranoid seringkali memiliki waham, yaitu keyakinan yang salah dan kuat bahwa mereka sedang dikejar atau diawasi oleh pihak lain, seperti pemerintah, teman, atau keluarga. Waham ini biasanya sangat kuat dan sulit untuk diubah meskipun tidak ada bukti yang mendukung.

4. Perasaan kecurigaan yang berlebihan

Orang dengan skizofrenia paranoid seringkali merasa sangat curiga terhadap orang lain, bahkan teman dan keluarga mereka sendiri. Mereka bisa merasa bahwa orang-orang ini ingin melukai atau merugikan mereka.

5. Perubahan emosi

Penderita skizofrenia paranoid seringkali mengalami perubahan emosi yang drastis, dari kecemasan dan ketakutan hingga kemarahan dan kebingungan. Perasaan ini dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka.

6. Perubahan perilaku

Skizofrenia paranoid juga dapat memengaruhi perilaku seseorang, membuat mereka menarik diri dari interaksi sosial, menghindari kontak mata, atau menutup diri dalam dunia mereka sendiri.

7. Gangguan tidur

Penderita skizofrenia paranoid juga biasanya memiliki gejala kesulitan tidur atau gangguan tidur. Hal ini perlu segera diobati sebab berpotensi dapat memperburuk gejala mereka.

Perlu diketahui, jika tidak semoa orang yang mengalami  skizofrenia paranoid akan mengalami semua gejala di atas. Gejala-gejala ini umumnya muncul di atara usia 16 hingga 30 tahun.

Baca juga: Waspada 7 Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Varises, Bisa Fatal!

Penyebab Terjadinya Skizofrenia Paranoid

Hingga kini belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia paranoid. Namun, terdapat dugaan jika kondisi ini diturunkan dari dalam keluarga. Meskipun begitu, tak semua penderita skizofrenia paranoid berasal dari faktor ini.

Dilansir dari Alodokter, berikut ini ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami skizofrenia paranoid, diantaranya:

  • Mengalami kekurangan oksigen (hipoksia)
  • Mengalami gangguan dan kelainan pada otak
  • Menderita infeksi virus, seperti virus Epstein-Barr
  • Mengalami masa trauma ketika anak-anak, misalnya terjadi pelecehan seksual, perceraian orang tua, kehilangan orang tua, hingga perundungan.

Cara diagnosis Skizofrenia Paranoid

Guna mendapatkan diagnosa yang tepat, lakukan konsultasi kepada dokter apabila Anda telah mengalami salah satu atau beberapa gejala skizofrenia paranoid, terutama jika muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

Dokter kemudian akan melakukan tanya jawab, seputar gejala yang sedang dialami pasien beserta riwayat kesehatan. Guna menentukan diagnosis yang tepat, dokter akan meninjau kondisi pasien berdasarkan diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-5). Selain itu, umumnya dokter juga melakukan pemeriksaan penunjan, diantaranya:

  1. Tes darah. Berguna untuk mengetahui penyebab gejala yang dialami pasien.
  2. Tes urine. Mengetahui akan kemungkinan penderita mengalami kecanduan terhadap zat tertentu.
  3. Pemindaian dengan CT scan, MRI, dan rekam gelombang otak.Electroencephalogram atau EEG dapat membantu untuk mendeteksi kelainan pada otak.

Jika diagnosis telah ditetapkan, diperlukan tes fungsi luhur atau tes fungsi kognitif untuk melihat kemampuan kognitif pasien dan rencana pengobatan. Beberapat tes yang dilakukan seperti:

  • Kemampuan untuk perencanaan, mengatur, dan memulai kegiatan.
  • Kemampuan mengingat.
  • Kemampuan menangkap konsep abstrak.
  • Kemampuan fokus saat beraktifitas.

Baca juga: Kenali Manfaat Telekonsultasi: Layanan Konsultasi Kesehatan Online di Era Digital

Nah, itulah penting untuk mengenali diagnosis skizofrenia paranoid lebih awal agar mendapatkan perawatan medis yang tepat dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Apabila Anda memiliki beberapa keluhan yang menyerupai gejala skizofrenia paranoid, segera periksalah ke dokter agar penyebab penyakit dapat dideteksi lebih dini dan pengobatan bisa lebih efektif.

Jika Anda memiliki pertanyaan tentang penyakit skizofrenia paranoid, Anda dapat menghubungi layanan CarePro di (021) 2960 1420 atau lewat aplikasi kami yang dapat Anda download secara gratis di play store. Dapatkan layanan telekonsultasi dokter atau kunjungan dokter ke rumah dari CarePro. Tim medis kami siap membantu keluhan Anda!


REFERENSI

Alodokter (2022). Skizofrenia Paranoid. Diakses pada 29 Oktober 2023.

WebMD (2021). Schizophrenia Diagnosis & Tests: How Doctors Know If Someone Has It.. Diakses pada 29 Oktober 2023.

Cleveland Clinic (2022). Disease and Conditions. Paranoid Schizophrenia. Diakses pada 29 Oktober 2023.

Logo Carepro ID

Carepro merupakan perusahaan teknologi yang bergerak dibidang kesehatan yang membantu banyak pengguna jasa untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah dengan mudah, nyaman dan juga cepat.

© Copyright 2024 PT Insan Teknologi Persada