Tren Baru Makan Cumi Hidup “Squid Shot”, Amankah untuk Kesehatan?

Jese Leos

Content Writer | Carepro.co.id

Salah satu tren dari Thailand yang kini banyak mencuri perhatian adalah makan cumi hidup atau dikenal sebagai "Squid Shot".

Dunia kuliner terus berkembang dengan munculnya tren-tren baru yang mengeksplorasi cita rasa yang unik dan pengalaman makan yang berbeda. Salah satu tren dari Thailand yang kini banyak mencuri perhatian adalah makan cumi hidup atau dikenal sebagai "Squid Shot".

Squid shot umumnya disajikan dengan cara memasukan cumi-cumi hidup ke dalam gelas atau cangkir berisi saus sambal yang pedas dan asam selama beberapa menit dan kemudian dimakan langsung.

Hal itu tentu saja mengundang banyak penasaran bagi banyak orang untuk mencobanya. Namun, ternyata dibalik sensasi ekstrimnya, terdapat risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

Risiko makan cumi mentah bagi kesehatan

Meski memiliki rasa enak, namun cumi mentah ternyata memiliki beberapa efek negatif jika dikonsumsi mentah. Dilansir dari Kementerian Kesehatan Thailand, menyantap cumi-cumi dapat membahayakan tubuh. Hal ini dijelaskan oleh seorang teknisi lab, Pakpoom Dejhasadin, cumi-cumi sendiri memiliki potensi mengandung patogen dan parasit. Sehingga akan berisiko jika dikonsumsi secara mentah.

Berikut ini ada beberapa risiko yang terjadi jika mengonsumsi cumi mentah:

1. Meningkatkan risiko infeksi bateri dan parasit

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu bahaya utama dari makan cumi mentah adalah infeksi bakteri dan parasit. Cumi-cumi, seperti hewan laut lainnya, dapat membawa bakteri dan parasit yang berpotensi menyebabkan penyakit pada manusia jika tidak dimasak dengan benar.

Bakteri seperti Vibrio dan parasit seperti Anisakis adalah beberapa contoh yang dapat ditemui dalam cumi mentah dan berpotensi mengakibatkan keracunan makanan atau infeksi usus.

2. Keracunan makanan

Cumi mentah rentan terkontaminasi oleh berbagai bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri seperti Vibrio vulnificus dan Vibrio parahaemolyticus dapat ditemukan dalam cumi mentah dan menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, demam, dan bahkan infeksi bakteri yang parah.

3. Reaksi alergi

Cumi juga dapat mengandung kadar histamin yang tinggi jika tidak disimpan dengan benar setelah ditangkap. Histamin yang tinggi dapat menyebabkan reaksi alergi.

Alergi terhadap cumi dapat menyebabkan gejala ringan seperti gatal-gatal, ruam kulit, dan hidung tersumbat, atau dapat menyebabkan reaksi alergi yang lebih serius seperti sesak napas, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, bahkan anafilaksis.

Tips mengolah cumi dengan benar

Agar tidak menimbulkan risiko kesehatan, berikut ini ada beberapa tips mengolah cumi dengan baik dan benar:

1. Pilihlah cumi yang masih segar

Jika Anda ingin mengonsumsi cumi, pilihlah cumi yang masih segar. Umumnya, cumi yang masih segar memiliki ciri warna kulit putih kelabu dengan bintik-bintik yang masih kemerahan, dagingnya masih terasa kenyal jika ditekan menggunakan jari, mengeluarkan bau amis sewajarnya dan tidak menyengat, kepala dan tubuh masih menyatu, dan masih mengeluarkan banyak tinta.

Jika Anda menemui cumi dengan warna kulit arinya ungu tua, tentakel bewarna kekuningan atau robek, lebih baik dihindari. Sebab, hal ini menjadi tanda cumi mendekati kebusukan.

2. Bersihkan cumi dengan bersih

Membersihkan cumi cukup mudah. Anda cukup mencabut tulang rawan yang menempel di kulit bagian dalam. Bersihkan juga kantung tinta yang masih menempel pada tubuh cumi. Anda juga bisa mengupas kulit arinya yang berwarna merah ke unguan. Kemudiann cumi mengggunakan air sampai bersih.

3. Memasak cumi yang sudah dibersihkan

Cumi sebaiknya dikonsumsi setelah dimasak. Hal ini bahkan dihimbau oleh pihak berwenang Thailand. Proses pemasakannya setidaknya di suhu 70 derajat celcius selama 2 menit agar parasit dan bakteri yang masih menempel hilang.

4. Cara menyimpan cumi

Apabila cumi Anda tidak ingin segera diolah, sebaiknya simpan di dalam pending es begitu selesai di cuci. Pasalnya, cumi sendiri termasuk bahan makanan yang mudah busuk. Simpan cumi dalam wadah yang benar-benar kedap udara. Simpan maksimal 2 hari saja.


REFERENSI

Thaiger (2022). Thai Health Department warns that trendy “squid shots” can cause food poisoning. Diakses pada 17 Februari 2024.

Coconut Bangkok (2022). ‘Squid shots’ packed with parasites, Thai medical pros warning. Diakses pada 17 Februari 2024.

Halodoc (2018). Makan Seafood yang Hidup, Lebih Sehat?. Diakses pada 17 Februari 2024.

Logo Carepro ID

Carepro merupakan perusahaan teknologi yang bergerak dibidang kesehatan yang membantu banyak pengguna jasa untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah dengan mudah, nyaman dan juga cepat.

© Copyright 2024 PT Insan Teknologi Persada