Mengenal Jenis dan Prosedur Fisioterapi Dada
Content Writer | Carepro.co.id
Daftar Isi
Fisioterapi adalah salah satu prosedur medis untuk membantu pasien yang memiliki masalah fisik atau yang lainnya. Salah satu fisioterapi yang dikenal dapat menangani gangguan masalah pernapasan adalah fisioterapi dada.
Fisioterapi dada umumnya dilakukan bagi seseorang yang pernah mengalami cedera atau setelah menjalani operasi di dada atau perut. Pada ulasan berikut, CarePro akan membahas mengenai jenis dan prosedur fisioterapi dada secara lengkap.
Baca juga: Home Visit Fisioterapi, Solusi Mendatangkan Ahli Fisioterapi ke Rumah
Apa itu Fisioterapi Dada?
Fisioterapi dada adalah salah satu metode terapi yang berguna untuk membantu penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis. Fisioterapi ini tidak hanya diberikan dalam rangka membersihkan saluran pernapasan saja, namun juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi paru-paru agar dapat bekerja secara optimal dalam memenuhi kebutuhan tubuh.
Terapi ini umumnya menggunakan berbagai teknik, termasuk terapi pernapasan, mobilisasi dada, latiah postur, dan latihan fungsional untuk membantu pasien memperbaiki kesehatan dan fungsi dada.
Selain itu, fisioterapi dada juga biasanya dilakukan pada penderita asma, pneumonia, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), bronkiektasis, fibrosis kistik, hingga Covid-19.
Manfaat Fisioterapi Dada
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa fisioterapi bertujuan untuk mengatasi masalah pada saluran pernapasan. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain fisioterapi dada yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
- Memelihara dan mengembalikan fungsi otot pernapasan.
- Mengatasi dan mengeluarkan kelebihan lendir di saluran napas
- Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru.
- Membantu pasien agar dapat bernapas dengan lega dan tubuh mendapat oksigen yang cukup.
Baca juga: Mengetahui Peran Fisioterapi dalam Pemulihan Cedera Olahraga
Jenis-jenis dan Prosedur Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada terdiri dari beberapa jenis dan bentuk perawatan yang berbeda, diantaranya sebagai berikut:
1. Chest percussion
Fisioterapi dada jenis ini dilakukan dengan cara menepuk-nepuk dada atau punggung untuk membantu melonggarkan lendir yang kental di paru-paru, sehingga lendir dapat mudah keluar ketika batuk.
Waktu terbaik melakukan metode ini yaitu pagi hari, yaitu disaat lendir menumpuk di saluran pernapasan. Selain itu, chest percussion juga bisa dilakukan dengan bantuan elektronik lain yang bisa menghasilkan getaran di dada.
Cara ini bisa diterapkan bagi Anda yang mengalami kesulitan tidur karena batuk yang mengganggu. Hindari melakukan chest percussion setelah makan sebab dapat membuat makanan naik ke kerongkongan.
2. Postural drainage
Fisioterapi dada dengan metode postural drainage dilakukan dengan mengubah posisi tubuh dan memanfaatkan gravitasi untuk mengeluarkan lendir dari paru-paru. Terdapat tiga cara untuk melakukan postural drainage, diantaranya:
- Baringkan tubuh dalam posisi telentang. Anda juga bisa tengkuran dengan meletakkan beberapa bantal di bawah perut dan dada.
- Tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan membuangnya secara perlhan melalui mulut.
- Tahan posisi selama kurang lebih 5 menit, sambil tetap mengatur napas.
Metode postural drainage ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Lebih baik lakukan pada pagi hari untuk menghilangkan lendir yang sudah menumpuk di malam hari.
3. Spirometer insentif
Spirometer insentif adalah salah satu jenis metode fisioterapi dada dengan menggunakan perangkat medis yang terbuat dari plastik yang berguna untuk membersihkan dan menguatkan paru-paru.
Biasanya, alat ini digunakan setelah menjalani operasi paru-paru. Terdapat beberapa panduan yang perlu diketahui jika Anda akan melakukan fisioterapi dada dengan metode spirometer insentif, diantaranya:
- Duduk dalam posisi tegak sambil memegang spirometer insentif.
- Letakan corong di mulut, kemudian tarik napas selambat dan sedalam mungkin.
- Ketika menarik napas, lihatlah indikator. Usahakan untuk menarik napas sedalam mungkin agar indikator tersebut naik setinggi mungkin.
- Tahan napas kurang lebih selama 5 detik atau selama yang Anda bisa, lalu buanglah napas secara perlahan.
- Lakukan sebanyak 10 kali, kemudian batuklah untuk mengeluarkan dahak. Jika Anda memiliki luka bekas operasi, tekan bantal ke area tersebut saat batu guna meredakan ketidaknyamanan
4. Acrive cycle of breathing technique (ACBT)
Sama dengan jenis metode sebelumnya, ACBT juga berguna untuk membantu mengeluarkan dahak dari saluran napas. Fisioterapi dada jenis ini dapat dilakukan saat duduk atau berbaring.
Berikut ini adalah pola bernapas dalam ACBT, antara lain:
- Pernapasan terkontrol, yaitu bernapas seperti biasa.
- Pernapasan dalam, yaitu menarik napas panjang dan dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama 2-3 detik, lalu hembuskan dengan perlahan melalui mulut.
- Mendengus, yaitu dengan menghembuskan napas dengan keras melalui mulut tanpa terbatuk.
Pola bernapas dapat dilakukan secara bergantian hingga saluran napas terasa lega.
5. Positive expiratory pressure technique (PEPT)
Fisioterapi metode jenis ini dilakukan dengan cara bernapas ke sebuah alat khusus seukuran genggaman tangan. Tekanan udara yang dihasilkan alat tersebut akan memaksa Anda untuk menghembuskan napas lebih kuat.
Tujuan terapi ini untuk membantu menahan saluran napas tetap terbuka dan memungkinkan udara masuk ke tenggorokan untuk melonggarkan lendir. Udara yang masuk akan menggerakkan lendir ke belakang tenggorokan, sehingga dapat dikelurkan dengan mudah.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam melakukan fisioterapi dada dengan metode PEPT, diantaranya:
- Duduklah dengan posisi tegak dengan siku di atas meja dan dagu sedikit terangkat.
- Tarik napas dalam-dalam dan tahan hingga 2-3 detik. Letakkan corong di mulut Anda ketika sedang menahan napas.
- Buang napas perlahan. Pastikan durasi lebih panjang daripada menarik napas.
- Keluarkan dahak, lepaskan corong, kemudian batuklah sebanyak 2-3 kali.
- Tarik napas lagi dalam-dalam dan hembuskan napas sebanyak 3 kali dengan cepat dan kuat. Lalu batuklah lebih keras hingga lendir keluar.
Baca juga: Fisioterapis: Prosedur, Jenis, dan Layanan
Nah, berikut tadi adalah beberapa jenis dan manfaat fisioterapi dada. Penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan perawatan fisioterapi yang terbaik berdasarkan kebutuhan Anda.
Dengan memahami pengertian, manfaat, jenis, hingga prosedur fisioterapi dada kita dapat memanfaatkan terapi ini untuk menjaga kesehatan pernapasan dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental kita.
Karena itu, pilih CarePro sebagai penyedia layanan kesehatan Anda. Selain menawarkan layanan fisioterapi home visit, CarePro juga menyediakan berbagai layanan kesehatan terbaik lainnya, seperti Caregiver Live In, Caregiver Visit, Telekonsultasi, Dokter Visit, Perawat Visit, dan Perawat Live In.
REFERENSI
American Physical Therapy Association. (2016). Guide to Physical Therapist Practice. Diakses pada 10 Mei 2024.
Cheung, D. K., & Wong, C. K. (2016). Physiotherapy management of patients undergoing cardiac surgery: a review of current practice and recommendations for the future. Journal of Physiotherapy, 62(1), 4â13. Diakses pada 10 Mei 2024.
Healthline (2023). What Is Diaphragmatic Breathing?. Diakses pada 10 Mei 2024.
Medical News Today (2023). What to know about diaphragmatic breathing. Diakses pada 10 Mei 2024.
Everyday Health (2023). Deep Breathing: A Complete Guide to the Relaxation Technique. Diakses pada 10 Mei 2024.
Guimarães, F. S., de Carvalho, R. B., Barros, T. B., de Jesus, F. L., & de Oliveira, L. V. (2019). Postural correction and respiratory exercises improve respiratory muscle strength and chest wall mobility in patients with idiopathic scoliosis. Journal of Bodywork and Movement Therapies, 23(3), 571â576. Diakses pada 10 Mei 2024.