Kenali Penyakit Polip Rahim yang Terjadi pada Wanita, Apakah Berbahaya?
Content Writer | Carepro.co.id
Daftar Isi
Polip rahim adalah kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi wanita, dan seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana bahaya kondisi ini. Pada ulasan berikut akan membahas lebih lengkap mengenai polip rahim. Yuk, simak!
Pengertian polip rahim
Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam rahim. Polip ini biasanya bersifat non-kanker (benign), namun dalam beberapa kasus, bisa menjadi prekursor untuk kondisi yang lebih serius.
Ukuran polip ini dapat bervariasi, dari beberapa milimeter hingga berukuran bola golf. Polip rahim dapat berkembang pada dinding rahim atau di dalam saluran leher rahim (serviks). Mereka umumnya terbentuk dari sel-sel endometrium, lapisan dalam rahim.
Selain itu, polip rahim dapat tubuh secara soliter (hanya satu) atau tumbuh multipel (banyak). Umumnya muncul pada wanita yang akan mengalami proses menopause. Namun, tak jarang juga ditemukan pada wanita yang masih berusia muda.
Penyebab polip rahim
Sayangnya, penyebab pasti polip rahim belum sepenuhnya dipahami secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin berperan termasuk:
- Perubahan kadar hormon esterogen. Polip yang muncul pada rahim dipercaya memiliki sifa esterogen-sensitif. Polip yang muncul, diduga sebagai respon dari perubahan kadar hormon esterogen di dalam tubuh. Pada saat twanita menstruasi, kadar esterogen di dalam tubuh akan meningkat dan menurun. Kondisi inilah yang menyebabkan dinding rahim menebal dan luruh. Jika haringan di dinding ini terlalu besar dan panjang, maka akan menyebabkan polip rahim.
- Inflamasi dan Infeksi. Radang atau infeksi di dalam rahim dapat menjadi faktor pemicu.
- Genetika. Riwayat keluarga dengan polip rahim dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini.
Gejala polip rahim
Polip rahim dapat menyebabkan sejumlah tanda dan gejala yang dapat diperhatikan, meskipun tidak semua orang dengan polip akan mengalami gejala. Beberapa gejala umum termasuk:
- Pendarahan abnormal. Pendarahan di antara periode menstruasi atau pendarahan setelah berhubungan seksual dapat menjadi tanda polip rahim.
- Perdarahan setelah menopause. Wanita yang telah mengalami menopause dan mengalami pendarahan perlu memeriksakan diri karena ini dapat menjadi tanda polip.
- Nyeri pelvic. Beberapa wanita dengan polip rahim melaporkan nyeri di area panggul atau punggung bawah.
- Pendarahan hebat saat menstruasi. Polip rahim dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat dari biasanya.
Diagnosis polip rahim
Diagnosa polip rahim melibatkan serangkaian langkah evaluasi oleh profesional kesehatan. Beberapa metode yang umumnya digunakan meliputi:
- USG Transvaginal: Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat keadaan lapisan dinding dalam rahim atau endometrium. Polip rahim dapat terlihat jika terjadi penebalan pada dinding dalam rahim yang abnormal.
- Biopsi dinding rahim: Tindakan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan endometrium untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium. Tujuannya untuk memastikan apakah ada hal-hal yang tidak normal atau tidak.
- Histeroskopi: Pemeriksaan dengan menggunakan tabung lentur dan kamera ke dalam rahim untuk melihat dan, jika diperlukan mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut.
- Sonohisterografi: Pemeriksaan dengan bantuan USG dan cairan khsusu yang dimasukkan ke dalam rahim melalui kateter. Tindakan ini akan mempermudah dokter untuk melihat apakah terjadi kelainan rahim, termasuk pertumbuhan polip rahim.
Apakah polip rahim berbahaya?
Secara umum, polip rahim cenderung bersifat benign dan tidak berbahaya. Namun, dalam beberapa kasus, mereka dapat menjadi sumber kekhawatiran. Polip rahim yang berukuran besar atau mengandung sel-sel abnormal dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker rahim (karsinoma endometrium). Oleh karena itu, meskipun polip umumnya tidak berbahaya, mereka tetap memerlukan perhatian medis.
Pengobatan polip rahim
Pilihan pengobatan untuk polip rahim tergantung pada ukuran, jumlah, dan apakah ada gejala yang terkait. Beberapa metode pengobatan yang umum meliputi:
1. Observasi
Langkah ini umumnya dianjurkan pada pengidap polip rahim dengan ukuran kecil dan tidak memiliki gejala yang menganggu aktivitas sehari-hari.
2. Obat-obatan
Guna menyeimbangan hormon, dokter umumnya akan memberikan obat-obatan seperti progestin dan gonadtropin releasing hormone agonist dapat membantu meredakan gejala polip rahim. Meskipun begitu, efek obat ini hanya bersifat sementara. Gejala dapat berisiko muncul kembali setelah konsumsi obat dihentikan.
3. Operasi pengangkatan polip
Ketika pemeriksaan histeroskopi, instrumenn yang dimasukkan melalui histeroskop atau alat yang digunakan dokter untuk menjangkau rahin, dapat memungkinkan untuk mengangkat polip. Polip yang diangkat melalui operasi ini kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis.
Polip rahim umumnya memang tidak bersifat berbahaya. Namun, perlu diingat bahwa pengabaian gejala atau ketidaknyamanan dapat mengakibatkan kondisi yang lebih serius. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan profesional kesehatan adalah langkah-langkah penting dalam mendeteksi, mendiagnosis, dan mengelola polip rahim.
REFERENSI:
Cleveland Clinic (2018). Disease & Conditions. Uterine Polyps. Diakses pada 24 Desember 2023.
Healthline (2022). What to Know About Uterine Polyps. Diakses pada 24 Desember 2023.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Uterine Polyps. Diakses pada 24 Desember 2023.
Halodoc (2022). Polip Rahim. Diakses pada 24 Desember 2023.