Hati-hati, Pikun Dapat Terjadi di Usia Muda! Ini 5 Penyebabnya
Content Writer | Carepro.co.id
Daftar Isi
Bagi Anda yang masih muda, seberapa sering Anda lupa dengan nama orang yang baru saja Anda temui? Lupa, sebenarnya adalah keadaan yang manusiawi. Namun, jika Anda masih muda dan mengalami pikun, tentu perlu adanya waspada.
Pikun, atau disebut juga dengan istilah medis sebagai gangguan kognitif ringan, seringkali diidentikkan dengan penuaan. Namun, tidak jarang anak muda juga bisa mengalami gejala pikun dan bisa memengaruhi kualitas hidup mereka. Sebenarnya, apakah yang menyebabkan kondisi ini bisa terjadi? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Gejala Pikun
Sebelum membahas penyebabnya, penting untuk memahami beberapa gejala yang mungkin munculnya pikun di usia muda, diantaranya:
- Kesulitan dalam mengingat informasi baru. Orang yang mengalami pikun muda mungkin kesulitan mengingat informasi baru atau mengalami kebingungan mengenai peristiwa yang baru saja terjadi.
- Perubahan dalam kemampuan berbicara. Gangguan kognitif dapat mempengaruhi kemampuan berbicara dan mengakibatkan kesulitan menemukan kata-kata yang tepat.
- Kesulitan dalam merencanakan atau menyelesaikan tugas. Pikun di usia muda dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
- Kehilangan konsentrasi. Kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan fokus adalah gejala umum pikun di usia muda.
- Perubahan mood dan perilaku. Pikun dapat menyebabkan perubahan mood dan perilaku, seperti menjadi lebih mudah marah atau cemas.
Penyebab pikun di usia muda
Agar lebih waspada dan menghindari terjadinya lupa di usia muda, pahami berbagai penyebabnya berikut ini:
1. Genetik atau riwayat keluarga
Faktor genetika dapat memainkan peran dalam risiko seseorang mengalami pikun di usia muda. Jika ada riwayat keluarga dengan gangguan kognitif, risiko tersebut dapat meningkat.
2. Stres dan depresi
Gangguan suasana hati yang buruk memiliki dampak yang besar pada memori manusia. Stres kronis dan depresi dapat memberikan beban berlebih pada otak dan meningkatkan risiko gangguan kognitif. Stres yang berkepanjangan dapat merusak sel-sel otak dan menyebabkan perubahan pada struktur otak.
Jika Anda merasa sedang stres, cobalah untuk berbagi pada teman yang Anda percaya. Anda juga dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
3. Terlalu sering mengonsumsi alkohol
Tak hanya stres, terlalu sering mengonsumsi alkohol juga dapat mempengaruhi terjadinya pikun. Bahkan, ingatan akan tetap terganggu ketika pengaruhnya sudah hilang atau sudah sadar sepenuhnya.
Pasalnya, alkohol memiliki efek toksik yang dapat merusak sel-sel otak dan serabut saraf, khususnya pada area yang bertanggung jawab untuk fungsi kognitif.
4. Pengaruh obat
Terdapat beberapa obat, seperti antidepresan dan obat psikotik lainnya yang dapat menyebabkan gangguan memori manusia. Penggunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan ketergantungan dan efek samping seperti kebingungan, kesulitan mengingat, dan perubahan mood. Bahkan pemakaian jangka panjang dapat merusak kesehatan kognitif.
5. Cedera kepala
Terakhir, pikun yang terjadi saat usia muda juga dapat disebabkan oleh cedera kepala yang serius. Cedera kepala serius atau trauma otak dapat menyebabkan kerusakan pada struktur otak dan meningkatkan risiko gangguan kognitif, termasuk pikun di usia muda.
Cara mengatasi pikun di usia muda
Mengatasi pikun di usia muda memerlukan pendekatan yang holistik dan seringkali melibatkan perubahan gaya hidup serta dukungan medis. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi pikun di usia muda:
- Konsultasi dengan profesional kesehatan. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala pikun di usia muda, langkah pertama adalah berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebabnya dan merencanakan perawatan yang sesuai.
- Terapkan pola makan sehat. Konsumsi makanan bergizi, termasuk buah, sayuran, ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dapat memberikan nutrisi penting bagi otak. Hindari makan makanan yang tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam berlebihan.
- Rutin melakukan olahraga. Olahraga teratur tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat memberikan manfaat besar pada kesehatan otak. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru, dan membantu menjaga koneksi saraf.
- Kelola stres dan kesehatan mental. Upayakan untuk mengelola stres dan menjaga kesehatan mental. Terapi atau konseling dapat membantu mengatasi masalah mental tanpa harus mengandalkan obat-obatan yang mungkin memiliki efek samping.
- Memantau konsumsi obat. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dokter dan tidak mengubah dosis atau menghentikan obat tanpa pengawasa medis. Mengonsumsi obat sesuai dengan resep dan petunjuk dapat membantu mengurangi risiko dampak negatif.
Penting untuk diingat bahwa pikun di usia muda bukanlah hal yang biasa, dan tindakan pencegahan dapat diambil untuk mengurang risiko.
Klik Dokter (2021). Masih Muda Tapi Sudah Pikun, Ini Penyebabnya!. Diakses pada 1 Januari 2024.
Health Direct (2022). Younger Onset Dementia. Diakses pada 1 Januari 2024.
Havard Health (2022). I'm too young to have Alzheimer's disease or dementia, right?. Diakses pada 1 Januari 2024.