Awas! 7 Hal ini Jadi Pemicu Munculnya Panu
Content Writer | Carepro.co.id
Daftar Isi
Muncul panu di beberapa bagian kulit tentu akan sangat mengganggu bukan? Panu atau dalam dunia medis disebut dengan tinea versicolor atau pityriasis versicolor adalah masalah kulit yang umum dan dapat memengaruhi siapa pun, terlepas dari usia atau jenis kelamin.
Meski tidak berbahaya, namun penyakit ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kepercayaan diri yang rendah karena gejalanya yang terlihat. Lantas, apa yang memicu munculnya panu? Berikut ini kita akan membahas lebih jauh tentang panu.
Gejala panu
Sebelum mengenali penyebabnya, Anda perlu mengetahui bahwa panu sendiri memiliki gejala yang bervariasi tergantung pada individu dan tingkat keparahan infeksi. Berikut adalah beberapa gejala umum yang sering terkait dengan panu, diantaranya:
- Perubahan warna kulit. Salah satu gejala utama panu adalah perubahan warna kulit. Lesi panu dapat muncul sebagai bercak-bercak berwarna putih, krem, coklat, atau merah muda yang berbeda dari warna kulit normal. Bercak-bercak ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk dada, punggung, leher, lengan, dan wajah.
- Munculnya rasa gatal-gatal. Meskipun tidak semua orang mengalami gatal-gatal, beberapa individu dengan panu dapat mengalami rasa gatal yang ringan hingga sedang di area yang terkena infeksi. Gatal-gatal ini dapat menjadi lebih buruk saat kulit menjadi lembab, misalnya setelah berolahraga atau mandi.
- Perubahan tekstur kulit. Lesi panu mungkin terasa kasar atau halus saat disentuh. Lesi panu juga biasanya terlihat bersisik atau terkelupas, terutama jika infeksi sudah berlangsung cukup lama.
Faktor pemicu munculnya panu
Panu termasuk penyakit kulit yang dapat terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia atau kelamin. Penyebab utama penyakit ini sebenarnya adalah jamur jenis malassezia furfur atau pityrosporum ovale yang berkembang secara cepat dan tidak terkendali pada permukaan kulit. Nah, berikut ini ada beberapa faktor kebiasaan yang memicu penyebaran jamur penyebab panu meningkat
1. Kurang bersih saat mandi
Jika Anda pernah mendengar anggapan penyebab panu berhubungan dengan kebiasaan mandi yang kurang bersih, hal itu tidaklah sepenuhnya salah. Pasalnya, orang yang kurang bersih saat mandi cenderung memiliki kulit yang leebih lembab, kareena keringat yang menempeel di badan tidak sepenuhnya bersih. Kondisi inilah yang membuat jamur tumbuh dan meenyebar dan munculah panu.
Salah satunya adalah pada bagian punggung, kebanyakan orang mungkin kurang intens untuk membersihkan bagian ini karena memang agak sulit untuk menjangkaunya. Hal inilah yang akhirnya membuat area ini menjadi sering ditumbuhi panu.
2. Menggunakan bahan pakaian yang tidak menyerap keringat
Beberapa bahan pakaian ternyata juga mempengaruhi terjadinya panu. Pakaian dengan bahan sintesis yang tidak menyerap keringat akan membuka kesempatan bagi jamur untuk berkembang di kulit. Hal ini karena akan membuat tubuh lebih berkeringat dan tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Akibatnya kulit menjadi lebih lembab dan memicu terjadinya panu.
Selain itu, pakaian yang terlalu ketat juga tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada kulit, menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur.
3. Faktor genetik
Beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu. Jika ada riwayat keluarga dengan masalah kulit seperti panu, seseorang mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini.
4. Penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok
Beberapa produk perawatan kulit mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan mikroorganisme di kulit dan meningkatkan risiko munculnya panu. Penggunaan produk yang tidak cocok atau terlalu sering penggunaannya dapat mengiritasi kulit dan memicu pertumbuhan jamur.
5. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk panu. Kondisi seperti diabetes, penggunaan obat imunosupresan, atau penyakit autoimun dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi jamur.
6. Terjadinya perubahan hormonal
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, pubertas, atau penggunaan kontrasepsi hormonal dapat memengaruhi keseimbangan bakteri dan jamur di kulit, sehingga meningkatkan risiko munculnya panu.
Cara mencegah munculnya panu
Munculnya panu memang tidak membahayakan, namun gejalanya sering kali membuat kurang percaya diri. Selain itu juga panu mudah menular. Oleh sebab itu, mencegah terjadinya panu perlu Anda perhatikan. Berikut ini ada langkah-langkah untuk mencegah terjadinya panu, diantaranya:
- Menjaga kebersihan tubuh.
- Gunakan tabir surya untuk melindungi kulit saat terkena sinar matahari.
- Gunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat.
- Hindari penggunaan produk yang berminyak.
- Hindari untuk berbagi handuk yang sama.
- Sering berganti pakaian.
Nah, setelah mengatahui beberapa gejala, faktor pemicu, hingga pencegahan panu diatas, penting bagi kita untuk merubah gaya hidup untuk menghindari terjadinya penyakit ini. Konsultasikan juga pada dokter apabila gejala yang ditimbulkan semakin parah.
Apabila Anda membutuhkan layanan Caregiver Live In, Caregiver Visit, Dokter Visit, Fisioterapi, Perawat Live In, Perawat Visit, dan Telekonsultasi yang berpengalaman dan profesional, Anda bisa langsung download aplikasi Care Pro.
REFERENSI
Verywell Health (2023). Tinea Versicolor Treatment: Creams, Soaps, and More. Diakses pada 17 Februari 2024.
Everyday Health (2023). What Is Tinea Versicolor? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Diakse pada 17 Februari 2024.
Healthline (2019). Tinea Versicolor. Diakses pada 17 Feberuari 2024.